Tandem nursing, adalah menyusui lebih dari satu bayi. Tandem nursing bisa juga dialami seorang ibu hamil yang tetap menyusui anaknya, ibu dengan anak kembar, atau ibu dengan 2 balita yang selisih umurnya kurang dari 2tahun. Tandem nursing tidak diharuskan, tapi juga tidak dilarang, tandem nursing adalah pilihan seorang ibu, dan siapapun orang disekelilingnya dapat memberikan dukungan agar dapat dilalui dengan lancar.
Lalu, amankah tandem nursing pada ibu hamil?
Tandem nursing pada ibu hamil, sebenarnya aman aman saja bagi ibu hamil, InsyaAlloh tidak mengurangi asupan nutrisi bayi, tapi syarat dan ketentuan berlaku.
Apa saja syarat dan ketentuan tersebut?
1. Ibu hamil dalam keadaan sehat dan kuat. Tandem nursing sebaiknya tidak dilakukan oleh ibu hamil dengab penyakit penyerta, hiperemesis, atau ibu hamil yang rawan perdarahan. Karena tandem nursing dikhawatirkan akan menperburuk keadaannya.
2. Selalu lakukan evaluasi saat tandem nursing, maupun setelah tandem nursing. Misalnya, saat menyusui, ibu hamil tersebut harus senantiasa berhati-hati dan memperhatikan keadaan tubuhnya. Dikarenakan saat menyusu, hisapan bayi pada puting dapat merangsang hormon oxitocin, yang dapat menimbulkan kenceng-kenceng pada ibu hamil dan dikhawatirkan akan terjadi keguguran maupun melahirkan sebelum waktunya (ibu hamil sebaiknya mengenali tanda-tanda persalinan). Jika tidak ada keluhan apapun, maka tandem nursing dapat dilanjutkan.
3. Ibu hamil harus makan dan beristirahat ekstra, dikarenakan bukan hanya untuk satu anak, dia menggunakan tenaga dan kalorinya untuk anak yang dikandung, sang kakak, pekerjaan kantor, dan pekerjaan rumah.
Tandem nursing pada ibu hamil, sebenarnya aman aman saja bagi ibu hamil, InsyaAlloh tidak mengurangi asupan nutrisi bayi, tapi syarat dan ketentuan berlaku.
Apa saja syarat dan ketentuan tersebut?
1. Ibu hamil dalam keadaan sehat dan kuat. Tandem nursing sebaiknya tidak dilakukan oleh ibu hamil dengab penyakit penyerta, hiperemesis, atau ibu hamil yang rawan perdarahan. Karena tandem nursing dikhawatirkan akan menperburuk keadaannya.
2. Selalu lakukan evaluasi saat tandem nursing, maupun setelah tandem nursing. Misalnya, saat menyusui, ibu hamil tersebut harus senantiasa berhati-hati dan memperhatikan keadaan tubuhnya. Dikarenakan saat menyusu, hisapan bayi pada puting dapat merangsang hormon oxitocin, yang dapat menimbulkan kenceng-kenceng pada ibu hamil dan dikhawatirkan akan terjadi keguguran maupun melahirkan sebelum waktunya (ibu hamil sebaiknya mengenali tanda-tanda persalinan). Jika tidak ada keluhan apapun, maka tandem nursing dapat dilanjutkan.
3. Ibu hamil harus makan dan beristirahat ekstra, dikarenakan bukan hanya untuk satu anak, dia menggunakan tenaga dan kalorinya untuk anak yang dikandung, sang kakak, pekerjaan kantor, dan pekerjaan rumah.
Bagaimana tandem nursing pada bayi kembar?
Sepertinya, tandem nursing pada bayi kembar adalah satu-satunya tandem nursing yang wajib dilakukan. Karena selama 6bulan pertama, ASI adalah satu-satunya sumber nutrisi bayi, kecuali ada masalah medis yang menyebabkan bayi harus mendapat asupan lain.
Sepertinya, tandem nursing pada bayi kembar adalah satu-satunya tandem nursing yang wajib dilakukan. Karena selama 6bulan pertama, ASI adalah satu-satunya sumber nutrisi bayi, kecuali ada masalah medis yang menyebabkan bayi harus mendapat asupan lain.
Yang terakhir, Tandem Nursing pada kakak dan adik balita bolehkah?
Jawabnya boleh. Karena ditinjau dari sisi positifnya, maka sang kakak yang usianya kurang dari 2 tahun, dia akan mendapatkan kekebalan utuh, dua kali kolostrum, dan nutrisi yang baik sekali, karena kandungannya sesuai kebutuhan sang adik, kemudian ASI akan lebih melimpah dibanding hanya menyusui sang adik. Jadi, insyaAlloh keduanya mendapatkan manfaat. Tapi disamping itu perlu diperhatikan aspek lain, yaitu aspek psikis dan sosial kemandirian sang kakak. Pada beberapa kasus, tandem nursing justru membuat sang kakak merasa punya pesaing saat menyusu, dan membuatnya juga menjadi lebih manja dan tidak mandiri. Pada kasus tersebut, maka tandem nursing sebaiknya dihentikan, dan sang kakak dapat diberi ganti, misalnya jus atau minuman lainnya, sambil diberikan pengertian, bahwa bayi kecil itu adalah adiknya, dia harus berbago dan menyayangi adiknya
Jawabnya boleh. Karena ditinjau dari sisi positifnya, maka sang kakak yang usianya kurang dari 2 tahun, dia akan mendapatkan kekebalan utuh, dua kali kolostrum, dan nutrisi yang baik sekali, karena kandungannya sesuai kebutuhan sang adik, kemudian ASI akan lebih melimpah dibanding hanya menyusui sang adik. Jadi, insyaAlloh keduanya mendapatkan manfaat. Tapi disamping itu perlu diperhatikan aspek lain, yaitu aspek psikis dan sosial kemandirian sang kakak. Pada beberapa kasus, tandem nursing justru membuat sang kakak merasa punya pesaing saat menyusu, dan membuatnya juga menjadi lebih manja dan tidak mandiri. Pada kasus tersebut, maka tandem nursing sebaiknya dihentikan, dan sang kakak dapat diberi ganti, misalnya jus atau minuman lainnya, sambil diberikan pengertian, bahwa bayi kecil itu adalah adiknya, dia harus berbago dan menyayangi adiknya
Demikian, sekilas tentang Tandem Nursing, semoga dapat memberikan gambaran dan membantu mengambil keputusan. Tulisan ini saya buat, bukan hanya tentang teori, tapi ini adalah pengalaman pribadi saya. Ketika hamil anak kedua, anak pertama berusia 9bln. Alhamdulillah bisa berlanjut sampai kakak usia 22bulan.
Happy breastfeeding...selamat menyusui...jangan lupa niatkan karena Alloh, semoga dimudahkan dan diberkahi... :D
No comments:
Post a Comment