Monday, September 26, 2016

Weaning from bottle (menyapih dari dot)

Menyapih dari dot, bagi saya ini adalah salah satu masalah urgent, yang sangat sangat sangat meresahkan saya. Karena apa? Karena di satu sisi, anak sulung saya susah banget makan, dan disisi lain dia suka minum susu. Kenapa mebuat saya galau, kalai saya pribadi, sangat sangat tidak setuju dengan penggunaan susu formula, tapi apa daya, karena lingkungan lebih mendukung pemberian susu formula, dengan alasan daripada tidak makan, jadi biarkan saja minum susu. Huhuhu,,, saya yakin ini jadi masalah bagi sebagian besar ibu, terutama yang si anak agak kurang suka makan.
Setelah berkonsul, dan yang paling penting adalah menguatkan dan meyakinkan diri saya sendiri, maka saya memutuskan untuk menyapihnya dari dot.

Banyak cara yang saya pelajari dari ibu ibu yang lebih senior dari saya, dan akhirnya saya memutuskan cara saya sendiri. Saya berpikir, bagaimana caranya agar si kakak tidak doyan minum susu dengan dot, dan akhirnya saya punya ide untuk menjadikan minuman itu tidak enak, dan saya memberikan 'garam' ke dalamnya. Saya membayangkan si kakak bakalan menangis dan histeris karena tidak bisa minum dot, tapi kenyataannya sukses hanya dalam satu hari, tanpa tangisan dan perlawanan..  Alhamdulillaaah..
Awal pemberian garam dalam dot, dia cuma bilang tidak enak,  dan saya bersama abu Nufail memberikan pengertian bahwa kakak sudah besar, sudah waktunya tidak 'ngedot' lagi.
Dan di malam harinya, dia masih bangun untuk minta susu, saat dibuatkan cuma dipegang saja oleh kakak, lalu tidur lagi
Dan alhamdulillaah di hari kedua dan seterusnya sudah tidak minta dot lagi.

Alhamdulillaah, sudah lama saya ingin menyapih,dan terlaksana juga. Karena selain mengganggu pola makan juga merudak struktur gigi dan membuat agak 'gigis'. Hal itu dikarenakan si anak minum susu dipertengahan tidurnya, menyebabkan giginya kembali kotor.
Alhamdulillah setelah tidak pakai dot, tidur lebih nyenyak, kualitas tidur makin meningkat. 😉


No comments: